SELAMAT DATANG

DI PUSAT INFORMASI DAN KEGIATAN

ALUMNI PONPES SABILUL JANNAH

TIMBULUN

Cari Blog Ini

Minggu, 22 April 2012

BIOGRAFI ADNAN OKTAR (HARUN YAHYA)



Adnan Oktar dilahirkan di Ankara, Turki pada 2 Februari 1956. Dia tumbuh besar di Ankara, dan tinggal di sana hinggal lulus SMA. Di sana pula dia mempelajari karya-karya Sid Nursi,[12][13] seorang cendekiawan Muslim Kurdi yang menulis Risale-i Nur, sebuah ulasan Qur'ani yang meliputi ideologi keagamaan dan politik yang komprehensif.[14]
Pada tahun 1979, Adnan Oktar pergi ke Istanbul dan memasuki Universitas Mimar Sinan.[15] Masa tersebut ditandai dengan kekejaman dan represi di Turki berujung pada pendirian junta militer menyusul kudeta September 1980. Lingkungan di Turki menjadi salah satu tempat yang tidak stabil dalam hal politik dan kultural, terancam oleh politik Perang Dingin, dan benturan antara kaum modernis sekuler Kemal dan kebangkitan militansi Islam.[13] Dalam lingkungan semacam itu ia secara rutin pergi ke Masjid Molla di lokalitas Fındıklı, dekat dengan akademi seni tempat ia belajar arsitektur interior,[16][17] untuk berdoa tidak peduli ancaman apapun.[15] Edip Yukesl, yang mengenalnya pada masa itu, menggambarkannya sebagai "Sunni fanatik"[12]\
Pada awal tahun 1980-an, dia mengumpulkan beberapa mahasiswa untuk berbagi pemikiran mengenai Islam. Para mahasiswa itu berasal dari keluarga di Istanbul yang kaya dan aktif secara sosial.[12] Dari tahun 1982 sampai 1984, dia membentuk bentuk kelompok yang terdiri dari 20 sampai 30 orang. Kelompok itu juga diikuti oleh para pelajar sekolah menengah swasta yang berasal dari keluarga yang terkemuka dan aktif secara sosial dengan status ekonomi yang tinggi yang baru saja menjadi relijius.[15] Edip Yüksel menyebut bahwa Adnan Oktar mengajar "dengan lembut dan dalam cara yang modern kepada anak-anak dari kelas sosial atas itu, tanpa mengintimidasi mereka...versi halus dan urban dar Said Nursi."[12]
Dalam pengajaran keagamaannya, dia menentang Marxisme, komunisme dan filsafat materialistis. Dia menekankan pentingnya menyanggah teori evolusi dan Darwinisme[18] karena dia merasa bahwa hal itu telah menjadi ideologi yang digunakan untuk menyeabrkan materialisme dan ateisme, serta berbagai ideologi terkait lainnya. Dia secara pribadi mendanai pamflet yang berjudul Teori Evolusi[15] yang menggabungkan "mistisisme dengan retorika ilmiah."[12][13]
Pada tahun 1986 dia masuk ke Jurusan Filsafat di Universitas Istanbul. Berita mengenai Adnan muncul di majalah Nokta (Titik). Diberitakan bahwa dia mengumpulkan kawan-kawannya dan menggelar pengejarannya di sebuah masjid. Banyak mahasiswa, kebanyakan dari Universitas Bosforus, salah satu uinversitas paling bergengsi di Turki, ikut berpartisipasi. Nama Adnan Oktar mulai muncul secara rutin di media massa, kadang-kadang sebagai kepala berita. Pada tahun itu juga dia menerbitkan sebuah buka berjudul Yudaisme dan Freemansory, berdasarkan teori konspirasi bahwa media, kelompok politik, universitas, dan lembaga negara dipengaruhi oleh suatu "kelompok tersembunyi".[15] Di kemudian hari, topik-topik semacam itu banyak ditulis olehnya.
Adnan Oktar ditangkap, dan dituntut atas tuduhan menyebarkan revolusi teokratis. Dia ditahan selama 19 bulan, meskipun dia tidak pernah secara resmi didakwa.[12][13] Dia ditahan di klinik penjara, dan kemudian di Rumah Sakit Jiwa Bakirkoy, tempat dia didiagnosa menderita kelainan kejiwaan obsesif kompulsif dan skizofrenia.[13] Meskipun keakuratan diagnosanya diragukan, dan apakah itu memiliki motif pribadi dan politik.[12][13] Adnan Oktar kemudian mengatakan bahwa dia dinyatakan sehat oleh dokter militer, tapi dia juga mengeluh bahwa media-media di Turki menyebarkan berita bahwa dia gila.[17] Adnan Oktar juga mengklaim bahwa dia dimasukkan ke institusi kejiwaan sebagai hukuman karena menerbitkan bukunya.[19]
Sepanjang tahun 1980-an dan awal 1990-an, Adnan Oktar membangun komunitasnya. Para pengikutnya terutama aktif merekrut di sanggraloka musim panas di sepanjang pesisir Laut Marmara. Organisasi sosial dalam kelompok tersebut menjadi lebih hirarkis dan lebih bersifat Mesias.[13] Adnan Oktar mengatakan bahwa karena anarki dan teror pada masa itu, dia tidak dapat meneruskan studinya. Dia telah mulai menulis buku, jadi setelah meninggalkan studinya, dia mencurahkan energinya untuk buku-bukunya.[20]
Pada tahun 1990, dia mendirikan Yayasan Penelitian Sains (YPS,[21] atau, dalam bahasa Turki, Bilim Araştırma Vakfı atau BAV, dan dalam bahasa Inggris, Science Research Foundation atau SRF). Adnan Oktar mendirikan Yayasan Penelitian Sains untuk menggelar konferensi dan seminar untuk kegiatan ilmiah "yang sasarannya adalah kesadaran masyarakat mengenai apa yang sebenarnya menjadi penyebab konflik sosial dan politik",[22] yang dia sebut sebagai materialisme dan Darwinisme. Beberapa media menggambarkan BAV sebagai "sekte Islam rahasia"[23] dan "organisasi mirip kultus, yang secara waspada menjaga rahasia kekayaannya yang besar."[24] Anggota-anggota BAV kadang disebut sebagai Adnan Hocacılar ("Pengikut Adnan Sang Hodja") oleh masyarakat luas.[25]
Pada tahun 1994 Partai Kesejahteraan (Partai Refah) yang merupakan partai islam, pendahulu Partai Keadilan dan Perkembangan (AKP), meraih kemenangan di munisipalitas Istanbul dan Ankara. Walikota yang baru (di Istanbul adalah Recep Tayyip Erdoğan, kini perdana menteri Turki) berusaha mencari dukungan yang lebih luas. Jurnalis dan editor Fatih Altayli mengklaim bahwa Adnan Oktar membuat perjanjian bisnis dengan munisipalitas yang dikuasai Partai Kesejahteraan. Tuduhan tersebut dibantah oleh Adnan Oktar, yang berujung pada tuduhan terhadap Fatih Altayli dengan beragam hasil.[13]
Pada tahun 1995, Adnan Oktar mendirikan Yayasan Perlindungan Nilai Nasional (YPNN atau dalam bahasa Turki Millî Değerleri Koruma Vakfı, dan dalam bahsa Inggris Foundation for Protection of National Values atau FPNV). Melalui lembaga tersebut, dia menjalin jaringan dengan orang-orang dan organisasi-organisasi nasionalis Turki kosnervatif lainnya berdasarkan ideologi Mustafa Kemal Atatürk, pendiri Republik Turki.[13]
Pada tahun 1997, setelah intervensi militer lainnya, yakni "kudeta tak bedarah" 1997, pemerintahan Erbakan diturunkan dan Partai Kesejahteraan dibubarkan. Menurut majalah New Humanist, pemerintahan AKP yang sekarang, menghindari hubungan politik dengan Adnan Oktar dan organisasinya.[13]

Karya tulis

Oktar telah menulis banyak buku dengan menggunakan nama pena Harun Yahya (Harun dan Yahya), yang isinya menentang teori evolusi Charles Darwin. Ia juga berpendapat bahwa teori evolusi secara langsung berkaitan dengan kejahatan-kejahatan materialisme, Naziisme dan komunisme. Perlu dicatat bahwa Harun Yahya tidak memiliki pendidikan dalam Biologi atau ilmu lain yang relevan dengan konsep evolusi. Kebanyakan argumen dalam pandangan anti evolusi Harun Yahya mengutip dan identik dengan argumen-argumen anti evolusi (kreasionisme) yang diajukan sejumlah kelompok Kristen tertentu yang menolak evolusi, yang telah sering dibantah oleh komunitas ilmiah.[26] Tulisan Harun Yahya mengenai evolusi berusaha memberi kesan ilmiah, namun tidak mengikuti standar ilmiah dalam mencakup pembahasan yang seimbang mengenai argumen kedua belah pihak dalam masalah evolusi.
Topik-topik ilmiah, yang kadang dianggap rumit dan membingungkan, diuraikan dengan sangat lugas dan jelas dalam buku-buku Oktar. Tidaklah mengherankan jika buku-buku tersebut menarik semua orang dari segala umur dan lapisan masyarakat.
Namun, pembahasan Oktar mengenai Evolusi mendapat banyak kritikan dari kalangan ilmuwan. Taner Edis, dari Truman State University, mengatakan bahwa publikasi Harun Yahya sangat populer karena diproduksi dengan kualitas penerbitan yang tinggi dan bahasa yang sederhana, tapi materinya berupa argumen yang secara ilmiah bisa diabaikan dan mengandung distorsi yang tidak memiliki dasar ilmiah.[27] Sejumlah ilmuwan lain telah memberikan kritikan senada (lihat di bagian "Respon", di bawah).
Ia juga telah menerbitkan berbagai tulisan tentang Zionisme dan Freemasonry, dan menuduh kaum Zionis melakukan rasisme dan menegaskan bahwa Zionisme dan Freemasonry telah menimbulkan banyak pengaruh negatif terhadap sejarah dan politik dunia. Namun belakangan, ia menjelaskan bahwa kecamannya secara khusus ditujukan pada Zionis yang ateis, dan ia menganjurkan toleransi terhadap Yahudi yang tidak ateis.[28]
Buku-buku Oktar yang berkaitan dengan iman berusaha untuk mengkomunikasikan keberadaan dan keesaan (Tauhid) Allah menurut iman Islam, dan ditulis dengan maksud utama memperkenalkan Islam kepada mereka yang tidak mengenal agama ini. Setiap bukunya yang berkaitan dengan sains menekankan pandangan-pandangannya tentang keperkasaan, kedalaman, dan keagungan Allah secara terinci. Buku-buku ini berusaha memperlihatkan bagi kaum non Muslim apa yang diklaim Oktar sebagai tanda-tanda keberadaan Allah, dan kesempurnaan ciptaan-Nya. Sebuah sub kelompok di dalam seri ini adalah seri "Buku-buku yang Menghancurkan Kebohongan Evolusi". Tujuan utama buku-buku ini adalah menyerang gagasan-gagasan Materialisme, Evolusi, Darwinisme, dan ateisme. Akhirnya, ia telah menulis lebih dari 100 buku yang mengungkapkan moral Al Qur'an adn masalah-masalah yang berkaitan dengan iman. Bagi pembaca Muslim, buku-buku tersebut berisikan nasihat dan peringatan. Penulis telah menerbitkan karya-karyanya tentang hal-hal pokok yang disebutkan dalam Al-Qur'an agar kaum Muslim dapat meningkatkan ketaqwaan dan kemampuan berpikir mereka secara mendalam.
Ratusan buku konon ditulis oleh Oktar. Karena itu sebagian orang mengklaim bahwa orang lain mestilah telah ikut menyumbangkan, atau menulis, banyak dari buku-buku itu. Tuduhan ini dengan keras disangkal di situsnya; ia mengklaim bahwa dia adalah satu-satunya penulis dari semua buku itu. Namun, ia juga menyangkal telah menulis "Kebohongan Holocaust" yang mula-mula diterbitkan atas nama Harun Yahya.
Banyak dari karya Oktar telah atau sedang diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris, Perancis, Jerman, Italia, Rusia, Spanyol, Arab, Portugis, Albania, Serbo-Kroasia, Bosnia, Polandia, Urdu, Indonesia, Kazakh, Azeri, Melayu, Bengali, dan Malayalam. Karya tulisnya telah dipublikasikan secara luas ke seluruh dunia, dan sebagian dari karyanya tersedia gratis pada situs resminya.

Respon Terhadap Tulisan Harun Yahya

Tulisan Harun Yahya, khususnya mengenai evolusi, telah dikritik dan dibantah secara luas oleh kalangan ilmiah.
Gerdien de Jong, dari Universitas Utrecht, mengatakan bahwa penalaran Harun Yahya mengenai evolusi absurd.[29]
Kevin Padian, profesor Biologi dari University of California, Berkeley, mengatakan bahwa Harun Yahya tidak memiliki pengertian mengenai bagaimana makhluk hidup berubah.[7][30]
PZ Myers, profesor Biologi dari University of Minnesota, Morris, mengatakan bahwa tulisan Harun Yahya mengikuti pola yang repetitif: menunjukkan foto fosil dan hewan yang masih hidup, dan mengklaim bahwa tidak ada perubahan. Namun, klaim ini biasanya salah, karena makhluk yang ditunjukkan itu telah berubah.[31]
Komisi Eropa untuk Budaya, Ilmu, dan Pendidikan mengatakan dalam laporannya bahwa dalam buku Harun Yahya mengenai evolusi, tidak ada argumen yang didasari kepada bukti ilmiah.[32]
Richard Dawkins, pakar evolusi terkemuka, menulis resensi mengenai tulisan Harun Yahya, dan menunjukkan sejumlah kesalahan fakta, seperti identifikasi spesies yang keliru, dan pemakaian foto yang tidak menunjukkan spesies yang sesungguhnya ada.[33] Selanjutnya, Dawkins mengatakan bahwa Harun Yahya tidak mengerti apa yang dia berusaha untuk bantah.[17]

Bibliografi

Buku-buku karya Harun Yahya, yang telah diterjemahkan dalam Bahasa Indonesia:
  • 'Tangan Rahasia' di Bosnia,
  • Kebohongan Holocaust (belakangan, dalam wawancara dengan The Guardian (2007), Adnan Oktar menyangkal menulis buku ini).[10]
  • Di Balik Tirai Terorisme,
  • Kartu-Kurdi Israel,
  • Strategi Nasional bagi Turki,
  • Moral Qur'ani: Solusi,
  • Permusuhan Darwin Terhadap Bangsa Turki,
  • Bencana Kemanusiaan Akibat Ulah Darwinisme,
  • Kebohongan Teori Evolusi,
  • Bangsa-Bangsa Yang Diadzab,
  • Nabi Musa,
  • Zaman Keemasan,
  • Keagungan Warna Ciptaan Allah,
  • Kebesaran Allah di Setiap Sudut Alam Semesta,
  • Hakikat Kehidupan Dunia,
  • Pengakuan Kaum Evolusionis,
  • Kekeliruan Kaum Evolusionis,
  • Sihir Darwinisme,
  • Agama Darwinisme,
  • Al-Qur'an Menuntun Kepada Ilmu Pengetahuan,
  • Asal Usul Kehidupan yang Sesungguhnya,
  • Penciptaan Alam Semesta,
  • Keajaiban Al-Qur'an,
  • Desain Pada Alam,
  • Perilaku Pengorbanan Diri dan Kecerdasan Pada Dunia Hewan,
  • Keabadian Telah Berlangsung,
  • Anakku Darwin Telah Berbohong!,
  • Berakhirnya Darwinisme,
  • Bagaimana Seorang Muslim Berpikir?,
  • Keabadian dan Hakikat Takdir,
  • Jangan Berpura-Pura Tidak Tahu,
  • Misteri DNA,
  • Keajaiban Atom,
  • Keajaiban Sel,
  • Keajaiban Sistem Kekebalan,
  • Keajaiban Mata,
  • Keajaiban Penciptaan Tumbuhan,
  • Keajaiban Laba-Laba,
  • Keajaiban Semut,
  • Keajaiban Nyamuk,
  • Keajaiban Lebah,
  • Keajaiban Biji,
  • Keajaiban Rayap.
Karya penulis dalam bentuk booklet:
  • Misteri Atom,
  • Keruntuhan Teori Evolusi: Fakta Penciptaan,
  • Keruntuhan Materialisme,
  • Berakhirnya Materialisme,
  • Kekeliruan Kaum Evolusionis 1,
  • Kekeliruan Kaum Evolusionis 2,
  • Mikrobiologi Meruntuhkan Teori Evolusi,
  • Fakta Penciptaan,
  • 20 Pertanyaan Yang Meruntuhkan Teori Evolusi,
  • Kebohongan Terbesar Dalam Sejarah Biologi: Darwinisme.
Karya-karya pengarang yang berhubungan dengan Al-Qur'an:
  • Pernahkah Anda Berpikir Tentang Kebenaran?,
  • Mengabdi Hanya Kepada Allah,
  • Meninggalkan Masyarakat Jahiliyyah,
  • Surga,
  • Teori Evolusi,
  • Nilai Akhlaq Dalam Al-Qur'an,
  • Ilmu Al-Qur'an,
  • Index Al-Qur'an,
  • Hijrah di Jalan Allah,
  • Sifat Munafiq Dalam Al-Qur'an,
  • Rahasia Orang Munafiq,
  • Nama-Nama Allah Yang Agung,
  • Berdakwah dan Berdebat Dalam Al-Qur'an,
  • Konsep Dasar Dalam Al-Qur'an,
  • Jawaban-Jawaban Al-Qur'an,
  • Kematian, Kebangkitan dan Neraka,
  • Perjuangan Para Rasul,
  • Syaitan: Musuh Nyata Manusia,
  • Agama Berhala,
  • Agama Kaum Jahiliyyah,
  • Kesombongan Syaitan,
  • Doa Dalam Al-Qur'an,
  • Urgensi Akal dalam Al-Qur'an,
  • Hari Kebangkitan,
  • Jangan Pernah Lupa,
  • Hukum-Hukum Al-Qur'an yang Diabaikan,
  • Karakter Manusia Dalam Masyarakat Jahiliyyah,
  • Pentingnya Sabar Dalam Al-Qur'an,
  • Pengetahuan Umum Dari Al-Qur'an,
  • Memahami Iman dengan Mudah 1-2-3,
  • Pemikiran Dangkal Kaum Kafir,
  • Iman Yang Sempurna,
  • Sebelum Anda Menyesal,
  • Perkataan Para Rasul,
  • Kasih Sayang Orang Mukmin,
  • Takut Kepada Allah,
  • Mimpi Buruk Kekafiran,
  • Nabi Isa Akan Datang Kembali,
  • Al-Qur'an Memberi Keindahan Pada Kehidupan,
  • Beragam Keindahan Ciptaan Allah 1-2-3-4,
  • Perbuatan Dosa Bernama: 'Mencela',
  • Rahasia Ujian Kehidupan,
  • Hikmah Yang Benar Menurut Al-Qur'an,
  • Perjuangan Melawan Agama Kaum yang Tidak Beragama,
  • Tarbiyyah Nabi Yusuf,
  • Bersekutu dalam Kebaikan,
  • Fitnah Terhadap Umat Islam Sepanjang Sejarah,
  • Urgensi Mengikuti Perkataan yang Baik,
  • Mengapa Menipu Diri Sendiri?,
  • Islam: Agama Mudah,
  • Kegembiraan dan Keteguhan dalam Al-Qur'an,
  • Melihat Kebaikan pada Segala Hal,
  • Bagaimana Orang Bodoh Menafsirkan Al-Qur'an?,
  • Sejumlah Rahasia Al-Qur'an,
  • Keberanian Orang Mukmin.
Buku-buku berjudul Kebohongan Teori Evolusi :
  • Bangsa-Bangsa Yang Diadzab,
  • Bagi Kaum yang Berpikir,
  • Hakikat Kehidupan Dunia,
  • Bagaimana Seorang Muslim Berpikir?,
  • Jangan Berpura-Pura Tidak Tahu,
  • Keajaiban Semut,
  • Keagungan Warna Ciptaan Allah,
  • Penciptaan Alam Semesta,
  • Allah Dapat Diketahui Melalui Akal,
  • Nilai Akhlaq dalam Al-Qur'an,
  • Konsep Dasar dalam Al-Qur'an,
  • Pernahkan Anda Berpikir tentang Kebenaran?,
  • Pemikiran Dangkal Kaum Kafir,
  • Urgensi Akal dalam Al-Qur'an, dan Keajaiban DNA.

Buku-buku dalam rujukan Bahasa Inggris

  • The 'Secret Hand' in Bosnia
  • Behind the Scenes of Terrorism
  • Israel's Kurdish Card
  • A National Strategy for Turkey
  • Solution: The Morals of the Qur'an
  • The Winter of Islam and Its Expected Spring
  • Communism in Ambush
  • The Bloody Ideology of Darwinism: Fascism
  • Darwin's Antagonism Against the Turks
  • The Disasters Darwinism Brought to Humanity
  • The Evolution Deceit
  • Articles 1-2-3
  • A Weapon of Satan: Romanticism
  • Truths 1-2
  • The Western World Turns to God
  • Perished Nations
  • The Prophet Moses
  • The Prophet Joseph
  • The Golden Age
  • Allah's Artistry in Colour
  • Glory is Everywhere
  • The Truth of the Life of This World
  • Confessions of Evolutionists
  • Precise Answers to Evolutionists
  • Evolutionary Falsehoods
  • The Dark Magic of Darwinism
  • The Religion of Darwinism
  • The Collapse of the Theory of Evolution in 20 Questions
  • The Qur'an Leads the Way to Science
  • The Real Origin of Life
  • The Creation of the Universe
  • Miracles of the Qur'an
  • Consciousness in the Cell
  • A String of Miracles
  • The Design in Nature
  • Self-Sacrifice and Intelligent Behaviour Models in Animals
  • Eternity Has Already Begun
  • Children Darwin Was Lying!
  • The End of Darwinism
  • Deep Thinking
  • Timelessness and the Reality of Fate
  • Knowing the Truth
  • Never Plead Ignorance
  • The Secrets of DNA
  • The Miracle in the Atom
  • The Miracle in the Cell
  • The Miracle of the Immune System
  • The Miracle in the Eye
  • The Miracle of Creation in Plants
  • The Miracle in the Spider
  • The Miracle in the Ant
  • The Miracle in the Gnat
  • The Miracle in the Honeybee
  • The Miracle of the Seed
  • The Miracle of the Termite
  • The Green Miracle: Photosynthesis
  • The Miracle of Hormone
  • The Miracle of the Human Being
  • The Miracle of Man's Creation
  • The Miracle of Protein.

Buku anak-anak

  • Children Darwin Was Lying!
  • The World of Animals
  • The Splendour in the Skies
  • The World of Our Little Friends: The Ants
  • Honeybees That Build Perfect Combs
  • Skillful Dam Builders: Beavers

Buku kecil

  • The Mystery of the Atom
  • The Collapse of the Theory of Evolution: The Fact of Creation
  • The Collapse of Materialism
  • The End of Materialism
  • The Blunders of Evolutionists 1
  • The Blunders of Evolutionists 2
  • The Microbiological Collapse of Evolution
  • The Fact of Creation
  • The Collapse of the Theory of Evolution in 20 Questions
  • The Biggest Deception in the History of Biology: Darwinism.

Buku-buku yang bertopik Al Qur'an

  • The Basic Concepts in the Qur'an
  • The Moral Values of the Qur'an
  • Quick Grasp of Faith 1-2-3
  • Ever Thought About the Truth?
  • Crude Understanding of Disbelief
  • Devoted to Allah
  • Abandoning the Society of Ignorance
  • The Real Home of Believers: Paradise
  • Knowledge of the Qur'an
  • Qur'an Index
  • Emigrating for the Cause of Allah
  • The Character of the Hypocrite in the Qur'an
  • The Secrets of the Hypocrite
  • The Names of Allah
  • Communicating the Message and Disputing in the Qur'an
  • Answers from the Qur'an
  • Death Resurrection Hell
  • The Struggle of the Messengers
  • The Avowed Enemy of Man: Satan
  • The Greatest Slander: Idolatry
  • The Religion of the Ignorant
  • The Arrogance of Satan
  • Prayer in the Qur'an
  • The Importance of Conscience in the Qur'an
  • The Day of Resurrection
  • Never Forget
  • Disregarded Judgements of the Qur'an
  • Human Characters in the Society of Ignorance
  • The Importance of Patience in the Qur'an
  • General Information from the Qur'an
  • The Mature Faith
  • Before You Regret
  • Our Messengers Say
  • The Mercy of Believers
  • The Fear of Allah
  • The Nightmare of Disbelief
  • Jesus Will Return
  • Beauties Presented by the Qur'an for Life
  • A Bouquet of the Beauties of Allah 1-2-3-4
  • The Iniquity Called "Mockery"
  • The Mystery of the Test
  • The True Wisdom According to the Qur'an
  • The Struggle with the Religion of Irreligion
  • The School of Yusuf
  • The Alliance of the Good
  • Slanders Spread Against Muslims Throughout History
  • The Importance of Following the Good Word
  • Why Do You Deceive Yourself?
  • Islam: The Religion of Ease
  • Enthusiasm and Excitement in the Qur'an
  • Seeing Good in Everything
  • How does the Unwise Interpret the Qur'an?
  • Some Secrets of the Qur'an
  • The Courage of Believers
  • Being Hopeful in the Qur'an
  • Justice and Tolerance in the Qur'an
  • Basic Tenets of Islam
  • Those Who do not Listen to the Qur'an.

Rujukan

  1. ^ Flynn T., Dawkins R., (2007), The new encyclopedia of unbelief, Prometheus Books, ISBN 978-1-59102-391-3.
  2. ^ www.harunyahya.com The life and works of Adnan Oktar (diakses pada 18 Juli 2010)
  3. ^ Drees W.B., Koningsveld P.S., (2008), The Study of Religion and the Training of Muslim Clergy in Europe: Academic and Religious Freedom in the 21st Century, Amsterdam University Press, ISBN 978-90-8728-025-3.
  4. ^ Steinvorth, Daniel, "'All Terrorists Are Darwinists': Interview with Adnan Oktar ", Der Spiegel, 23 September 2008. Diakses pada 13 November 2008.
  5. ^ Yahya, Hârun; Rossini, Carl Nino; Evans, Ron; Mossman, Timothy (2006). Atlas of creation. Global Publishing. OCLC 86077147.
  6. ^ a b Dean, Cornelia, "Islamic Creationist and a Book Sent Round the World ", New York Times, 17 Juli 2007. Diakses pada 17 Juli 2007.
  7. ^ islamdenouncesantisemitism.com Antisemitism (diakses pada 18 Juli 2010)
  8. ^ www.talkorigins.org Harun Yahya and Holocaust Revisionism (diakses pada 18 Juli 2010)
  9. ^ Songün, Sevim, "Turkey evolves as creationist center ", (Hurriyet Daily News), 27 Februari 2009. Diakses pada 17 Maret 2009.
  10. ^ a b c d e f g h i j "Sex, Flies and Videotapes: the secret lives of Harun Yahya ", (New Humanist), 1 Oktober 2009. Diakses pada 17 Maret 2009.
  11. ^ Aslaneli, Hakan, "Ciminli Case Turns into a War ", Turkish Daily News, 19 Juli 1999. Diarsipkan dari aslinya, tanggal 2010-11-14.
  12. ^ http://ncse.com/rncse/19/6/cloning-creationism-turkey [Taner Edis, "Cloning Creationism in Turkey", 1999] (diakses pada 10 Februari 2011)
  13. ^ [1], Taner Edis, Islamic Creationism: A Short History, History of Science Society, Newsletter, vol 37, No. 1, 2008
  14. ^ Enserink, Martin (2007). "FAITH AND SCIENCE: In Europe's Mailbag: A Glossy Attack on Evolution". Science 315 (5814): 925a. doi:10.1126/science.315.5814.925a. PMID 17303725
  15. ^ Green, Toby, "Creationist offers prize for fossil proof of evolution ", (The Independent), 29 September 2008. Diakses pada 12 Februari 2011.
  16. ^ The dangers of creationism in education Report; Committee on Culture, Science and Education Rapporteur: Mr Guy LENGAGNE, France, Socialist Group
  17. ^ Dawkins, Richard, "Venomous Snakes, Slippery Eels and Harun Yahya ", (Richard Dawkins Foundation for Reason and Science), 7 Juli 2008. Diakses pada 17 Oktober 2008.


MANGKUK TERTUA DI DUNIA, YANG DITEMUKAN DI CINA, SEKALI LAGI MEMBANTAH GAGASAN DARWINIS TENTANG ''EVOLUSI MASYARAKAT MANUSIA'


'


Kepingan-kepingan tembikar yang baru-baru ini ditemukan oleh para pakar ilmu purbakala di Gua Yuchanyan di Cina telah sekali lagi merobohkan pemikiran evolusionis mengenai sejarah. Menurut sebuah laporan di BBC News, usia pecahan-pecahan tersebut yang telah ditentukan dengan menggunakan 40 macam teknik Karbon-14 yang berbeda berkisar antara 17.500 dan 18.300 tahun. Keberadaan periuk setua itu merupakan sebuah kekalahan
penuh, dalam istilah evolusinis, karena mereka menyatakan bahwa manusia memulai kehidupan beradab dan menetap pada masa yang mereka sebut sebagai Zaman Batu.

Evolusonis menyatakan bahwa manusia pertama adalah makhluk setengah-kera yang bentuk tubuh dan kemampuan akalnya berkembang seiring dengan perjalanan waktu, bahwa mereka mendapatkan keterampilan baru, dan bahwa peradaban berevolusi disebabkan oleh hal tersebut.

Menurut pernyataan ini, yang didasarkan pada ketiadaan bukti ilmiah apa pun, nenek moyang purba kita yang diduga ada itu menjalani hidup sebagai binatang, lalu menjadi beradab hanya setelah mereka menjadi manusia, dan menunjukkan kemajuan budaya seiring dengan bertambah majunya kemampuan akal mereka.

Gambar-gambar khayalan dari apa yang disebut sebagai Manusia purba, dengan tubuh yang seluruhnya tertutupi bulu binatang, atau sedang membuat api sembari jongkok di bawah kulit binatang, tengah berjalan di sepanjang tepi wilayah perairan sembari memanggul hewan yang baru saja dibunuh, atau sedang berusaha berkomunikasi dengan sesamanya menggunakan gerakan isyarat dan bersungut-sungut, adalah gambar rekayasa yang dilandaskan pada pernyataan tidak ilmiah ini.

amun, temuan-temuan purbakala yang dihasilkan hingga kini dari Zaman Batu, di mana evolusionis menyatakan bahwa “manusia waktu itu baru saja belajar berbicara”, menunjukkan bahwa manusia di masa itu sudah menjalani hidup berkeluarga, melakukan bedah otak dan memahami seni lukis dan musik.

Oleh karena serpihan periuk berusia sekitar 18.000 tahun yang ditemukan di Gua Yuchanyan di Cina juga menampakkan tanda-tanda kehidupan yang berperadaban, maka ini pun membantah “urutan zaman-zaman sejarah” karangan evolusonis. Kepingan-kepingan mangkuk ini, yang usianya ditetapkan antara 17.500 dan 18.300 tahun, adalah sisa-sisa peninggalan tembikar tertua yang pernah ditemukan. Menurut pernyataan evolusionis, manusia semestinya belum menjalani hidup menetap di masa yang disebut sebagai Zaman Batu, dan mestinya hidup di gua-gua sebagai pemburu purba yang menggunakan perkakas yang terbuat dari batu. 

Namun temuan-temuan purbakala secara ilmiah membuktikan justru sebaliknya. Pecahan-pecahan barang yang terbuat dari tanah liat yang ditemukan di Gua Yuchanyan itu secara telak menyingkap ketidakabsahan pernyataan evolusonis, yang sejatinya tidak lebih dari khayalan.

Biji-bijian padi juga ditemukan di gua yang sama di tahun 2005. Secara keseluruhan, temuan-temuan ini menunjukkan bahwa manusia yang hidup 18.000 tahun lalu telah bertani dan hidup berperadaban sebagaimana yang dilakukan manusia masa kini.

Kemajuan dan temuan seperti ini yang terjadi di cabang-cabang ilmu pengetahuan seperti arkeologi dan antropologi menyingkapkan bahwa “gagasan evolusi budaya dan masyarakat manusia” adalah sesuatu yang palsu. Temuan yang dihasilkan selama penggalian-penggalian purbakala dengan jelas menampakkan bahwa sejarah ditafsirkan oleh para ilmuwan Darwinis berdasarkan prasangka ideologi materialis. Dongeng “Zaman Batu” tidaklah lebih dari upaya kalangan materialis dalam rangka menampilkan manusia sebagai sebuah makhluk hidup yang berevolusi dari binatang yang tidak berakal dan memaksakan dongeng yang mereka yakini ini pada ilmu pengetahuan.

Sumber : .harunyahya.com/id/works/14988/MANGKUK_TERTUA_DI_DUNIA__YANG_DITEMUKAN_DI_CINA__SEKALI_LAGI_MEMBANTAH_GAGASAN_DARWINIS_TENTANG_EVOLUSI

LIAM NEESON, SEORANG BINTANG FILM TERKENAL, MEMUTUSKAN UNTUK MENJADI SEORANG MUSLIM






Berdasarkan wawancara dari Mr. Adnan Oktar pada tanggal 26 Januari 2012 di A9 TV
ADNAN OKTAR: Apakah Liam Neeson, sang actor hebat itu sudah menjadi seorang Muslim atau apakah dia mengatakan bahwa dia ingin menjadi seorang Muslim?
TIM PRODUKSI : Dia mengatkan bahwa dia ingin menjadi seorang Muslim
ADNAN OKTAR: Masya’ Allah, Semoga Alloh Memberikan dia petunjuk. Seluruh saudara muslim sebaiknya harus berdo’a kepada Alloh Agar Alloh Membuka hatinya. Hal ini, tentu merupakan suatu kejadian luar biasa dan hal ini adalah suatu karunia baginya, walau dia baru sekedar mengatakannya. Hal yang demikian akan meningkatkan solidaritas antara Kristen dan Muslim dan dapat juga meningkatkan kecintaan terhadap Islam. Hal ini artinya dia memiliki hati dan nurani yang tulus. Semoga Alloh Mengaruniakan kepadanya umur panjang. Semoga Alloh Memberikan dia kesehatan, kesejahteraan dan kebaikan. Semoga Alloh Memberikan dia petunjuk. Semoga Alloh Melimpahkan dia keteguhan  hati. Karena dibutuhkan keteguhan hati untuk menjadi seorang Muslim. Karena akan ada beberapa orang yang akan membuat hidupnya jadi sulit, dengan berkata “Apa yang kau cari?” Hal ini membutuhkan keteguhan hati. Semoga Alloh Melimpahkan banyak petunjuk kepada para artis yang memiliki hati yang baik dan halus, dan juga untuk orang-orang yang terkenal lainnya. Semoga orang-orang tersebut menjadi salah satu penolong Islam dalam menyebarkan ajaran Islam kepada banyak orang, insya’ Alloh. Dan orang-orang tersebut yang berasal dari kelas tinggi yang dipenuhi rasa cinta, akan memberikan dampak yang besar untuk menghilangkan sikap fanatik dan pola pikir jahat terhadap Islam . Hal ini juga merupakan suatu hal yang sangat baik dalam maksud tersebut, insha’ Alloh. Tetapi tentunya akan jauh lebih baik jika kita telah bertemu dengannya, insya’ Allah.

Sumber : harunyahya.com/id/works/107559/LIAM_NEESON__SEORANG_BINTANG_FILM_TERKENAL__MEMUTUSKAN_UNTUK_MENJADI_SEORANG_MUSLIM

Ibnu Ajurrum





Ibnu Ajurrum adalah seorang ahli tata Bahasa Arab yang berasal dari Fez, Marokko. Salah satu karyanya, al-Muqaddimah al-Ajurrumiyyah fi Mabadi’ Ilm al-Arabiyyah sangat terkenal di seluruh dunia. Di dunia pesantren Indonesia, karya tersebut dikenal dengan nama Jurrumiyyah yang dipergunakan hampir di seluruh pesantren tradisional di Indonesia sebagai buku pengantar gramatika (nahwu) Bahasa Arab.



Ibnu Ajurrum dan karyanya, al-Ajurrumiyyah

Ibnu Ajurrum bernama lengkap Abu Abdullah Muhammad bin Muhammad bin Ajurrum as-Shanhaji. Kata ajurrum sendiri berasal dari bahasa Barbar yang berarti seorang fakir dan sufi. Sedangkan kata as-Shanhaji merupakan gelar karena beliau berasal dari Kabilah ash-Shanhajah. Beliau lahir di kota Fez, negeri Maroko, pada tahun 682 H. Ada juga yang berpendapat beliau lahir pada tahun 672 H. Beliau wafat di Fez pada tahun 723 H/1323 M.
Selain dikenal sebagai seorang ahli tata bahasa Arab, Ibnu Ajurrum juga dikenal sebagai seorang ahli dalam berbagai bidang, yaitu ilmu faraidh, ilmu hisab, ilmu sastra Bahasa Arab dan ilmu qiraat. Dalam bidang qiraat, beliau pun melahirkan beberapa karya. Dalam tata bahasa Arab sendiri, beliau dianggap mengikuti aliran Kufah.
Kitab al-Ajurrumiyyah
Di kalangan pesantren tradisional, Kitab Matan al-Ajurrumiyyah merupakan textbook tentang ilmu nahwu (gramatika Bahasa Arab) yang sangat terkenal. Hampir setiap santri yang menimba ilmu di pesantren tradisional mengawali pelajaran tentang bahasa Arab melalui kitab ini. Kitab ini merupakan kitab standar yang merupakan dasar dari pelajaran bahasa Arab. Dalam prakteknya di dunia pesantren, kitab tersebut sering disebut dengan nama Jurrumiyyah. Penamaan tersebut tidak persis sama dengan nama asli kitab tersebut, karena judul lengkap kitab tersebut adalah al-Muqaddimah al-Ajurrumiyyah fi Mabadi’ Ilm al-Arabiyyah.
Meski al-Ajurrumiyyah begitu terkenal di kalangan pesantren, tapi si pengarang kitab itu sendiri tidak begitu dikenal di kalangan pesantren. Hal itu karena dalam prakteknya di pesantren, santri sering kali hanya disodori tentang pelajaran yang terkandung dalam kitab yang sedang dipelajari. Santri jarang diperkenalkan oleh sang kyai atau ustaz dengan si pengarang kitab yang sedang mereka pelajari. Hal itu wajar juga karena sang kyai atau sang ustaz sendiri belum tentu mengenal betul siapa si pengarang kitabnya.
Sesuai namanya, al-Ajurrumiyyah memang kitab muqaddimah (pengantar) tentang ilmu nahwu yang ditulis oleh Ibnu Ajurrum saat berada di Mekkah. Isinya sangat simpel dan mendasar. Karena itulah, kitab ini pun perlu diberi penjelasan yang lebih mendalam saat seorang santri hendak mempelajari ilmu nahwu lebih lanjut. Dengan alasan itulah, kitab ini akhirnya banyak diberi penjelasan oleh banyak ulama, hingga mencapai tiga puluh buku penjelasan. Penjelasan-penjelasan tersebut kelak dijadikan satu kitab dengan al-Ajurrumiyyah. Dalam kepustakaan bahasa Arab, kitab-kitab yang berisi penjelasan terhadap sebuah kitab yang lain disebut dengan istilah kitab syarah.
Selain diberi penjelasan atau ulasan, kitab al-Ajurrumiyyah juga diringkas oleh ulama-ulama lain menjadi untaian bait (nazham). Tidak kurang dari empat kitab yang memuat untaian bait yang bersumber dari kitab al-Ajurrumiyyah ini. Kitab untaian bait yang paling terkenal adalah yang dikarang oleh Muhammad bin Abi al-Ghalawi atau yang dikenal dengan nama Ubaid Rabbih.